Jumat, 16 November 2012

unsolved mystery

This is another love story of mine.

Berbulan-bulan sudah saya menyimpan cerita ini sendiri. Tapi sekarang saya putuskan untuk meluapkan isi hati saya ini melalui blog saya, semoga "dia" adalah salah satu orang yang membaca tulisan ini.

Mungkin sekitar tahun 2010 saya add fb nya. Dia adalah kakak kelas saya semasa SMA. Saya tau dia, tapi dia tidak mengenal saya. Jangankan mengenal bahkan mungkin familiar dengan wajah saya pun tidak. Maklum lah, saya bukan bintang sekolah. I was ordinary little girl...

Saya tau dan hafal sekali dengan wajahnya karena dia adalah salah satu anggota OSIS yang pada saat itu menjadi panitia masa orientasi siswa baru FAMOUS (Fun MOS of Smadha) tahun 2005. Saat itu dia kelas 3. Seingat saya saat MOS dia sangat biasa, tidak seperti kakak-kakak lain yang terlalu "sadis" dengan kami anak-anak kelas 1. Pun dia tidak suka "memperlihatkan" dirinya saat itu di depan kami. Tapi satu hal yang bikin saya gemes sekali saat itu sama dia dan sampai sekarang kalau saya ingat hal itu, saya jadi ingin nimpukin dia. upzzz... jadi saat itu hari terakhir MOS saya ngejar-ngejar dia minta tanda tangan !!! pas saya tanya "ini kak w**a ya ? mau minta tanda tangan dong kak !" dia malah mengerjai saya "Oh bukan, kak w**a itu yang disana !"  jadilah saya ngejar orang yang ditunjuk dia, dan ternyata salah. Lalu ada yang bilang bahwa orang yang pertama saya tanyai itu benar kak w**a. Jadilah saya nyari-nyari dia lagi karena dia ngumpet. Saya cari di ruang OSIS, di kantin, di UKS, di laci, di wc, di lemari, di parkiran...Eh malah ketemu di kolong meja...ups (hahaha) :p

Tapi bukan berawal dari situ semua yang akhirnya saya rasakan padanya. Bukan sama sekali berawal dari kejadian MOS itu. Tapi saya juga tidak tau berawal darimana rasa ini pernah tumbuh. 

Sesaat setelah dia confirm request fb saya juga kami tidak pernah chatting/coment/nge-wall. Tapi seingat saya sekitar tahun 2011, dia mulai menyapa saya. Dan saya memperkenalkan diri saya bahwa saya adalah adik kelas nya semasa SMA. Sesuai dengan perkiraan saya, bahwa dia tidak pernah mengetahui keberadaan saya di SMA itu !!. Kami makin intens terlibat chatting saat kami sama-sama online. Tapi kalau untuk sms dan telpon sangat jarang saya balas waktu itu. Karena saya sudah punya pacar (mas agung) dan saya tidak ingin pacar saya salah paham. Sms dia sederhana, saat pagi dia mengingatkan saya untuk bangun dan shalat Shubuh dan dengan kata-kata super-nya dia menyemangati saya. Saya hanya baca sekilas dan kadang (seringnya) saya tidak membalas sms nya. 

Beberapa kali saya pernah curhat ke dia tentang apapun yang saya rasakan. Bahkan tentang pacar saya. Saya yakin dia menyimpan curhatan saya hanya untuk kami berdua yang tahu, walaupun saat itu saya belum pernah bertemu dengan dia secara langsung tapi saya tahu dia pribadi yang baik. Kenapa bisa saya sangat yakin ? tentu saja karena saya menanyakan hal itu kepada teman sekelas saya, namanya nisa. Nisa ternyata kenal dengan dia dan sering bertemu. 

Termasuk saat saya break dengan mas agung, saya ceritakan ke dia. Dia dengan gaya khas nya sedikit menenangkan saya saat di telpon saya menangis menceritakan padanya tentang cerita break-nya saya dengan pacar saya. Gaya khas dia yang saya maksud adalah dia itu sersan (serius tapi santai), saya hampir-hampir tidak tahu kapan dia serius. Dari nada bicara dia datar-datar saja dan banyak tertawa, tapi apa yang dia ucapkan itu selalu mengena dan tepat dan menurut saya bijaksana. 

Saya makin mengenali dirinya bukan hanya sebagai pribadi yang tertutup dan pendiam, tapi sebagai lelaki yang sangat rajin shalat dan penggila berat komik jepang. hahaha Sesuatu yang sangat bertolak belakang dengan saya yang tidak tahu menahu dunia perkomikan kecuali doraemon dan sinchan. Kami sama-sama suka sepak bola. Dan seringnya kalau tim kesayangan dia "MU" berlaga, saya sering jadi tokoh antagonis bagi dia, karena saya selalu menginginkan MU kalah. sebenarnya sih saya lakukan itu cuma untuk meramaikan suasana aja dengan kakak kelas yang saya sayangi itu. Walaupun perkenalan kami saat itu masih sebatas dunia maya. 

Jadilah setelah saya break, kami makin dekat. Sampai saat itu saya masih menganggap dia sebagai kakak saya. Tidak ada perasaan yang aneh di hati saya untuk dia. 

5 February 2012,
Hari pertemuan saya dengan dia. Dia yang memang telah lama dan sering minta untuk bertemu saya, namun saya tetap menolak. Bukan apa-apa, karena saya tidak mau dan tidak ingin bertemu secara sengaja dengan dia. Tapi akhirnya, saya pun tidak bisa menolaknya lagi. Kami bertemu di bioskop. Kenapa dia memilih tempat itu, saya tidak tau. Dan tentang film yang kami tonton pun saya lupa jalan ceritanya dan judul film nya apa karena jujur saja, saya tidak suka nonton film. Dan benar saja, saat pertama kali kami bertemu sungguh canggung. Sumpah demi apapun, saya mati gaya. Namun, sikap dia yang memang humoris dan hangat membuat "mati gaya" saya perlahan mencair. 

Setelah pertemuan itu, saya sesekali berpikir negatif bahwa 75% dia tidak akan menghubungi saya lagi. Kenapa saya berpikir seperti itu ? Karena saya tidak pede dengan diri saya. Kenapa saya tidak pede dengan diri saya ? karena saya tidak tahu, tapi itu yang saya rasakan saat saya berhadapan dengan lawan jenis.

Di luar dugaan saya, ternyata dia semakin sering menghubungi saya. Dan tentu saja kami semakin akrab. Selain itu yang saya rasakan adalah dia semakin sering memantau fb saya. Setiap saya buat status, seringkali dia comment. Tapi lucunya dia comment via sms, tidak di fb saya. Dia memang begitu, ada saja yang bisa bikin saya ketawa. Tapi saat itu perasaan saya masih sama....tidak ada perasaan yang aneh tentang dia pada hati saya.

Waktu berlalu berbulan-bulan sampai pada akhirnya, saat kami sedang bercandaan terjadi suatu percakapan antara kami yang sungguh itu membuat saya deg !! "ciuuuzzzzz....enelan ????" hehehe tapi saya tidak sampai bilang gitu kok ke dia.
Saya (A) dia (W)

W : i love u Ay.
A  : sorry, ....? why ??
W : i love u. i think it's the way of God to make us become one.
A  : im sorry im afraid. u know that he leaves me. im afraid to love again.
W : No, im not like that...i dont know what would happen in future and what did u do in the past, i just want to live my present with you. 

Saya kelihatan terdiam, tapi otak saya waktu itu penuh dengan pertanyaan, keinginan, penolakan. Dan saya bingung, maka saya tidak memberikan jawaban apapun saat itu. Sebenarnya dia sudah mengatakan bahwa dia mulai suka dengan saya jauh sebelum petikan percakapan tadi. Terkadang saya hanya bilang "apaan si mas..." atau "haaahhh apalah...boong lah". 

Saya tau, banyak perempuan seusia saya bahkan teman saya sendiri sangat menyukai dia. Dan mereka jauh lebih bergengsi dari saya. Rasanya aneh kenapa dia bisa suka sama saya ?. 

Saya akui ada rasa yang mulai tumbuh di hati saya untuknya, tapi itu tak lebih dari rasa sayang saya pada mas agung. Saya takut ini hanya pelarian saya, dan hanya akan menyakiti dia. Dan benar saja pernah dia tulis  "Apakah aku hanya pelarianmu saja?". Namun, disisi lain saya butuh orang seperti dia yang menyayangi saya, mengerti saya. Jadilah kami sepasang yang disebut teman tapi kok kami mulai saling cemburu bahkan karena hal kecil seperti status fb, disebut pacar juga kurang pas karena tak pernah ada kata jadian. Hanya saja saya akui, saya mungkin telah hampir jatuh pada hatinya atau sudah jatuh namun saya masih bisa untuk berdiri dan tau posisi saya berada. 

Ada satu kejadian lucu juga ni yang sebenarnya belum lama terjadi antara saya dengan dia. Sore itu bulan juli tanggal 10 tahun 2012, di daerah Beji-Purwokerto. Saya sepulang dari rumah teman, dia memaksa untuk bertemu. Saya buru-buru karena mepet waktu Maghrib, maka saya berusaha menolak tapi dia tetap memaksa. Akhirnya saya setuju walaupun ada nada kesal keluar dari mulut saya. Jadilah dia minta saya untuk menunggunya di pinggir jalan. Saat kami sudah bertemu, dia memberikan bungkusan plastik pink berisi boneka smiley warna kuning. Kalian tahu bagaimana perasaan saya saat itu ? sungguh senang sekali. Dia tidak tahu bahwa itu adalah kali pertama saya diberi boneka oleh seorang lelaki (selain dari kakak kandung saya). Sungguh, itu kali pertama. Dan saya bisa lihat jelas dari ekspresi wajah dia yang berusaha untuk menyembunyikan rasa deg-degan nya. Begitupun saya. Barangkali kalau saya tahu isi hati orang-orang yang lalu lalang pada saat itu disamping kami, mungkin mereka bilang "so sweeetttttttt" 
Setelah memberikan kado itu, tanpa banyak kata dia langsung mempersilakan saya untuk pulang, sambil dia mengikuti saya dari belakang. 

Jujur saja, setelah kejadian itu saya makin yakin dengan perasaan dia. Namun lagi-lagi, ada satu sisi hati saya yang masih menolak untuk menghapus nama Agung dan menggantikan dengan nama dia. 

Dan hari-hari berikutnya berlalu sama. Kami bukan sepasang kekasih, namun kami saling cemburu.

Ada 1 kejadian lagi yang benar-benar saya ingat dan cukup membuat saya tersenyum dan juga saya belum pernah mengalaminya dengan lelaki manapun....yaitu, saya dan dia berbuka puasa bersama di kantor polisi. 
Senja tanggal 4 Agust 2012. Untuk pertama kalinya (setelah hampir satu tahun kenal dekat )saya tahu bahwa sebenarnya dia adalah polisi. Dia tidak pernah menyinggung soal dia adalah polisi. Dan satu hal saya trik kesimpulan, dia sangat bersahaja dan rendah hati. Dia tidak menampakkan kekuasaan/pangkat yang dimilikinya untuk mendapatkan sesuatu lain. He's so humble. Ternyata selama ini lelaki yang berulang kali mengatakan cinta kepada saya adalah seorang anggota polisi. Saya masih tidak percaya dengan sosok yang ada di hadapan saya saat itu. Sosok berseragam coklat dengan kulit dia yang putih dan hidung mancungnya yang 11-12 sama hidung Robin Van Persie. Yang biasanya saya lihat dia dengan kaos dan celana panjang yang membuat dia terlihat biasa-biasa saja. 

Apakah itu merubah perasaan saya ? jawabannya adalah tetap sama seperti yang saya sampaikan di atas.

Dan hari demi hari berlalu, kami malah justru menjauh. Itu semua akibat dari "ulah" saya yang memang sengaja ingin menjauh dari nya. Saya tidak ingin memaksa hati saya untuk mencintai seseorang lain sementara di hati saya juga masih ada seseorang yang menempati walau dia telah pergi meninggalkan saya saat itu. 

Saya lebih mencintai mas Agung...

Dan sampai pada akhirnya bulan Oktober kemarin saya dengar dia menikah. Dan saya tidak diundang. Entahlah saya tidak tau kenapa. Apa secepat itu perasaan sayangnya berubah menjadi biasa ? atau secepat itu dia berpindah ke orang lain ? Saya tidak tau dan tidak mau tau. Saya hanya bisa berdoa untuk kebaikan dia. Dan saya tidak pernah menyesali ini semua. Kisah saya yang tak berawal dengan jelas dan tak berakhir dengan jelas pula. Namun saya bahagia dan tak ingin ada penyesalan.

Terima kasih untuk kenangan yang pernah ada, mas Wira. 

nb : makasi yaaa mas wira untuk boneka nya. Ayu akan simpan selalu boneka itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan jejak komentar ya kawan. Tapi kalo mau komen ada aturannya :
1. Kata-kata yang sopan
2. Tidak menyinggung SARA (apalagi orang tua :p )