Jumat, 28 Desember 2012

catatan penghujung tahun

Ahh aku meragu menekan tuts-tuts huruf ini. Tidak berniat menulis tapi ingin. Rasanya sudah lama sekali tidak menulis, menumpahkan isi hati. hmmm rupanya, menulis membuatku rindu.

Aku memaksa diri untuk membuat catatan penghujung tahun. Sesuatu yang sebelumnya tak pernah kulakukan. Rasanya sudah lama sekali ingin, namun waktu tidak memberiku celah barang sebentar saja untuk membuka pikiran, menuangkan kata-kata yang menjejali kepala. Mengemasnya dengan alur yang bersahaja di tiap jengkal cerita. Hingga menjadi arsip cerita manis bila dicermati.

Hmm sebenarnya ada banyak kejadian yang bisa diceritakan. Namun, semuanya bertumpuk, semuanya minta didahulukan untuk diarsipkan. aaarrggghhhh

okay, aku mulai dari dua puluh dua. Angka yang sekarang aku injak. Ahh cepat sekali roda hidup berputar membawaku di titik dua puluh dua. Rasanya sudah tak pentas lagi bermanja-manja. Mungkin lebih pantas jika aku sendiri di bawah hujan, menapaki bermil-mil jalan kehidupan. ahh, tapi aku tak mau kesepian. Aku butuh teman, busur pelangi dan mentari.

Cerita silam, terlalu banyak benci yang dihadirkan masing-masing karakter. Terlalu banyak juga rasa ingin menjauhinya. Sebenarnya salah siapa ? hmm setelah aku pikirkan lagi, akulah sumber kesalahannya. Hidup sepatutnya saling mengerti, memahami, tidak egois, bukan melulu lebay mengartikan semua alpa hingga akhirnya meniupkan angin kebencian. Tapi dan tapi, kalau memang tidak suka, lebih baik aku menjauhi. Aku bukan orang yang pandai menerima pribadi yang mudah menyakiti. Apalagi menciptakan luka hati. Tetapi kemudian aku menyadari, bahwa aku harus membuka hati. Dengan bijak membuka ruang bagi mereka yang menggerogoti hati, karena aku juga tak suka memiliki Lawan. Perlahan aku mencoba, dan semoga berhasil :)

Lelaki Oktober, ahhh rasanya akan boros airmata bila mereka-reka lima belas purnama yang telah berlalu bersama harapan dan kenangan sosok gagah itu. Seribu alur yang telah kita tapaki, yang tak jarang menghadirkan sembilu hati, terkemas dalam harmoni kasih. Ahh apakah ini masih layak untuk disebut harmoni kasih ? hmm entahlah, keseluruhan aku hanya ingin mengenangnya dengan indah. Aku tidak sedang ingin mengutarakan kalimat cinta bersajak puisi. Aku hanya ingin membagi bahagia yang pernah aku alami bersamamu, lelaki oktober yang tak kenal lelah berpacu.

Lima belas purnama yang lalu, memang singkat. Sesingkat aku menonton film "Habibie & Ainun". Namun, pita memori di otak ini nampaknya tak pernah kusut, walau terus aku perintah untuk memutar kembali saat-saat pertama aku dan kamu bertemu. Seperti kebanyakan FTV mungkin, sepasang remaja untuk pertama kali mengikat janji ditengah hamparan kebun teh. :-)

Aku begitu kesulitan dengan detail tiap cerita, aku ingat tetapi aku mengendalikannya untuk tak menumpahkannya disini. Aku tau banyak hal yang semestinya hanya kita berdua saja yang tau.

Siang ketika kau mengajakku jalan-jalan di kebun teh, kau tahu ? itu bukan diriku. Saat itu, aku tidak banyak bercerita dan narsis berfoto-foto ria. Aku memilih menjadi sosok yang sedikit diam, aku masih asing denganmu, dan caramu memperlakukanku. Saat kau tersenyum, aku balas dengan senyum. Senyum itu mengandung sedikit harapan meminta kepastian. Kau tahu, kau masih baru. Yang "lama" sudah aku lupakan, walau belum seutuhnya hilang.

Siang menjelang sore itu dipastikan kabut segera turun. Kau mengajakku beranjak. Kita menuju tempat pertama kali kau mengucapkan "mau?". Aku terhenyak. Ada rasa takut disitu. Kau melafalkannya dengan tegas. Dan aku memilihmu. Tidak selalu indah, tapi aku selalu yakin kau dan aku tidak ada yang berubah, kita hanya menampakkan sifat asli masing-masing. Walau kini, kau telah patahkan sayapku.

Namun, benci yang ada banyak terselimuti oleh kasih yang mendominasi. Maka di satu waktu aku pernah berpikir, kau dengan kehidupanmu dan aku dengan jalanku. Kita, dua yang masih banyak berbeda, tapi aku masih mau mencoba menjadi satu. Entah esok akan seperti apa, saat ini aku hanya ingin bilang padamu, kau bagian terindah yang pernah ada walau mungkin kau tak merasakan yang sama terhadapku. 
"Hey kau lelaki oktober, sang ajudan yang gagah, kita pernah ada di satu masa bersama." 

Kamis, 20 Desember 2012

History and Heritage : Museum BRI

Selasa kemarin, saya dan adek jalan-jalan ke Museum BRI. Bagi kami, ini adalah kunjungan pertama kalinya ke museum yang terletak di Jl. Jend. Sudirman 55, Purwokerto.

with adek-adek

Keinginan untuk melihat-lihat koleksi dalam museum itu sebenarnya sudah lama terbersit. Terlebih karena bangunan museum yang khas bergaya Kolonial Belanda itu terlihat sangat anggun. Saya sering memandanginya dari depan kantor sang patjar (red : saat itu sang 'patjar' masih dinas di Denhubrem), dan dari kejauhan saja sudah terlihat keren, apalagi jika memasuki ke dalam bangunan yang masih terlihat kokoh itu. Awesome !

Setiba di museum, saya langsung menuju lantai dasar menemui mbak Wiwit di perpustakaan. Saya sempat melihat-lihat koleksi buku dan dokumen museum. Ada beberapa yang saya lihat adalah buku terbitan masa pemerintahan Kolonial Belanda, seperti Volkscredietwetzen, Compedium van Dienstvoorschriften der Algemeene Volkscredietbank, Blaadje voor het Volkscredietwezen, dan Fragmenten van Indisch Privaatrecht. Sebagian besar terbitan tahun 1920 hingga 1940-an. Selain itu juga ada salinan akta-akta pendirian Bank, seperti Akta pertama yaitu Staatsblad van Nederlandsche Indie No. 205 tertanggal 11 Agustus 1897 yang disahkan di Bogor pada masa kekuasaan Gubernur Jenderal Van Der Wijk. 



Setelah puas menilik perpustakaan, mbak Wiwit mengajak saya untuk melihat-lihat koleksi museum. Dengan hangat, beliau memandu saya berkeliling dan menceritakan sejarah BRI dan menunjukkan koleksi-koleksi museum. Kami memulai dari lantai dasar museum. Di ruang ini diceritakan mengenai perjalanan perkembangan BRI dari masa berdirinya sampai sekarang. Disini saya temukan berbagai koleksi mesin hitung sederhana, seperti swimpoa, kalkulator, National Cash Register. Juga saya jumpai alat tulis dan brankast kuno, koin dari jaman masa Majapahit, koin kepeng, koin VOC, dan koin RI sampai masa 1971. 

Gobog majapahit (abad 15 - 16 M)
kepeng cina
NCR (National Cash Register)

Kemudian, kami pun lanjut ke lantai atas museum. Saya temui diorama-diorama yang mengisahkan tentang sejarah sistem keuangan di Indonesia, dimulai dari cikal bakal mata uang yang pernah beredar hingga lahirnya sistem perbankan pertama kali. Disini juga terdapat Arca Kuwera dan celengan tertua yang berasal dari jaman Majapahit. 


Arca Kuwera
Celengan dari masa Majapahit
Tour museum yang terakhir yakni kami ke luar ruangan menilik Purwokertosche Hulp en Spaar Bank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren (kantor bank yang melayani pribumi Indonesia pertama kali). Didalamnya terdapat patung dan replika yang mengisahkan pelayanan kantor bank ini. 



Photo




Terimakasih mbak Wiwit & mas Miko, telah memandu kami jalan-jalan disini. Incredible ! Hmmm nampaknya, lain kali dengan senang hati saya kembali lagi kesini. :)




*pics from : koleksi pribadi ku & brimuseum.blogspot.com

Kamis, 13 Desember 2012

You're heroine

Aku hanyalah wanita yang ingatannya dijejali berbagai macam hal yang kadang tak terduga.
Ingin ke barat, sedetik kemudian bermanuver ke timur.
Ingin dewasa, sedetik kemudian manja.
Ingin yakin, sedetik kemudian ragu.

Cepatlah kembali. Obati 'penyakitku' ini.

Jumat, 07 Desember 2012

Songs of seasons


we belong here where the vibes from our old songs returning,
with the force of a longing heart we’re here again,
timeless season’s calling...rain of reason’s falling 
we belong to you and the memories yet to come soon 
will lead us back to you again 
songs of seasons playing....







inspired by : Float

Kamis, 06 Desember 2012

F U T U R E

Ini adalah tentang masa depan.





Bahagianya jika aku dan kau serta anak-anak kita merajut bentangan cerita indah dibawah atapnya yang kokoh. :)




See, bagaimana tidak betah berlama-lama di rumah seperti ini ! :)







inspired pics by  :
jelajahkuno.blogspot.com
www.banjoemas.com
google
wikipedia



Rabu, 05 Desember 2012

Berjalan-jatuh-bangkit-melompat


Hidup itu berjalan, jatuh, bangkit, melompat.

Berjalan. Menempuh jalan hidup yang terbentang luas di depan mata. 

Jatuh. Petik pelajaran dan hikmah dari tiap masa kejatuhan. Koreksi diri dan lebih mendekat pada sang Pencipta.

Bangkit. Kumpulkan energi. Merangkak dan berdiri. Lalu melangkah lagi.

Melompat. Kuatkan mental. Berusaha menggapai awan. 

Selasa, 04 Desember 2012

Lamunan



Aku isi kanvas putih susu ini menerawang jauh ke masa lalu. Dimana setiap dering ponsel itu menyadap sistem kerja otak kiri ku. Membuat ku penasaran apakah itu dari kamu ? Setiap hari ku endapkan rasa bahagia yang kau ciptakan pada kedalaman hati ini. Hingga meninggi. Agar semua orang tahu bahwa kau telah menghujani kemarau hati yang telah lama kering kerontang.

Kini, aku masih selalu menunggu bahagia itu datang kembali. Jejak hati dan langkahmu, tak pernah lelah ku harap mengarah padaku. Aku rumahmu, tempat kembalimu. Terkadang lamunan ini menghadirkan sebuah tanya 'rasa inikah yang menyebabkan ku gila ?' dan 'apakah kau tertular virusnya juga?' Ah tapi untukmu selalu saja yang kumau adalah jawaban 'iya'. Setidaknya itu bisa melegakan hatiku. Walau hanya dalam lamunan.

Hari ini tak ku dengar dering ponsel, tak seperti biasa. Kau mungkin sedang tak kuasa menghujani hati ini. Atau mungkin kau lelah, dan memilih sejenak untuk berhenti merintik. Ah itulah yang aku takutkan. Aku khawatir kau mengubah haluan. Berbelok dan tak kembali pulang. Karena aku terlalu bangga dan berharap akulah jalan pulangmu.

Aku dicekam ketakutan. Aku bermain dengan rasaku sendiri. Menari dalam lamunan asa tentang kita. Ah biarlah. Setidaknya aku masih mampu berharap kelak bahagia akan datang. Sesegera mungkin menghadirkan rona bahagia. Dan kalaupun itu tidak terjadi, tidak masalah bagiku. Karena aku masih tetap hidup dalam jalanku sebagai jalan pulang untuk siapapun yang ingin bersenandung denganku hingga ujung waktu. :)

Memeluk hujan semalam



Siapa bilang aku sendiri ?!!
Aku duduk di beranda ditemani gelontoran hujan, secangkir kopi, sepotong kenangan manis, dan sebait lagu 'im gonna find another you' milik John Mayer. 
Dan sesekali ku rasa ada yang mendesak ingin keluar dari pelupuk mata. Perih. Lalu meleleh. Kuseka aliran hangat itu. Dan ia pun berlalu.

**********
It's really over, you made your stand
You got me crying, as was your plan
But when my loneliness is through, I'm gonna find another you

You take your sweaters
You take your time
You might have your reasons but you will never have my rhymes
I'm gonna sing my way away from blue
I'm gonna find another you

When I was your lover
No one else would do
If I'm forced to find another, I hope she looks like you
Yeah and she's nicer too

So go on baby
Make your little get away
My pride will keep me company
And you just gave yours all away
Now I'm gonna dress myself for two
Once for me and once for someone new
I'm gonna do somethings you wouldn't let me do
Oh I'm gonna find another you




(pic by @giewahyudi)

Senin, 03 Desember 2012

T R I A S

Trias, apa kabar kau disana ? sepertinya sudah 3 tahun ini aku tak mendengar kabarmu. Bahkan status facebook mu pun tak pernah bertebaran lagi di berandaku. Yang belakangan aku sadari bahwa aku telah meng-hide aktivitas facebookmu. Tapi, hari ini entah motivasi apa yang mendorong jemari lentikku mengetikkan namamu pada kolom 'search'. Lalu ku tengok wall-mu. Tipe-tipe status mu masih sama seperti dulu.

Trias, dengan siapa kau kini melukis pada kanvas hidup mu ? Warna apa kini yang sedang kau tebarkan ? Apa kau bahagia trias ? 

Trias, dulu aku gemar memanggilmu 'ias'. Terdengar sangat cute, kau tahu ? Dan memang seperti dirimu. Tapi Trias, jangan terlalu bangga pada rupamu jika kau tak mengimbangi dengan perilakumu.

Trias, 3 tahun lalu kau mengantarku pulang saat malam itu hujan lebat sekali, kau ingat ? Tiap kali aku mengingatnya, aku kasihan padamu, kau basah kuyup dan pasti kedinginan. Dan hey, sweater merah mu masih ada padaku :) . Ias, ternyata benar bahwa hanya karena kau ke gereja dan aku ke masjid bukan berarti kita tak boleh jatuh cinta.  

Trias, kalau kau tahu, kini aku senang sekali. Kau banyak melewatkan cerita-cerita yang semestinya kita bagi. Ada yang menghujani kemarau kerontang hatiku. Dan kami telah mengukir cerita indah lebih dari setahun, dimulai pada September 2011 yang digenangi air hujan. Aku bahagia sekali, kau tahu ias ? :)

Trias, tidak capek kau seperti itu terus ? Tampaknya kau memang tidak bertanggung jawab pada semua, pada hidupmu, dan beban yang semestinya kau pikul dan selesaikan. Apa kau tidak merasa kasihan pada orang tua mu yang jauh di Medan sana ? Asal kau tahu ias, Beberapa bulan lalu ibu mu masih menanyakan keadaanmu padaku. Kemana kau ias ? Kau harus bergegas melangkah menggapai masa depanmu.

Trias, dulu kau pernah menjanjikan sesuatu padaku. Tapi nyatanya janji manismu hanya menghiasi mulutmu saja kan ? Aku menyadarinya, ias. It's just a fake love ! Menyesallah kau, Trias. Aku telah menemukan apa yang sepantasnya kudapat setelah kau membuang hati ini begitu saja ! 

Trias, Life is about praying, trying, loving, losing, forgiving, and MOVE ON !

Selamat tinggal, ias. Dan selamat ulang tahun yang ke-24. Selamat Trias ! Smoga kau bahagia.! 

Minggu, 02 Desember 2012

Disini.....Di pantai ini


Aku napak tilas ke tempat historial kita.
Terasa masih segar seikat potongan kenangan yang melekat disini, di pantai ini.
Diatas pasir putih basah, dibawah teriknya matahari, berpayung awan putih menari-nari bersama sang bayu, kau dan aku pernah berpadu.

Aku duduk di atas karang. Memandangimu yang asyik mengumpulkan keong dan kerang. Sesekali kulihat wajahmu berpendar tawa. Cerah. Lalu kau berlari menunjukkan keong yang kau temukan padaku. Kau bilang keong itu sangat cantik. Secantik aku. Aku menertawakanmu. Tapi, dalam hati aku seperti ingin menangis, menyadari aku takut kehilanganmu.

Kau tahu. Lalu kau memelukku. Aku sandarkan wajahku pada dadamu (ah inilah tempat ternyaman yang pernah ku temui). Ku dengar kau mengucapkan angan-angan. Sebuah harapan datangnya hari esok yang kau rancang. Kau isyaratkan sebait kalimat cinta. Dan kau bisikkan namaku disela gemuruh angin. Aku tersenyum dalam pelukan erat tubuhmu.

Hey, Aku masih menyimpan keong itu, kau tahu ?




Pantai menganti kebumen, 2 Des 2012, ketika hujan memeluk.

Jumat, 30 November 2012

Halo kawan

"Halo kawan.." apa kabarmu ? Lama sudah kita tak bersapa dan bercerita tentang lika-liku. Kita adalah  kawan seperjuangan semasa sekolah dulu. Kau ingat saat kita berlarian menuju ruang kelas demi bangku yang strategis ? Kau bilang 'posisi menentukan prestasi'. *hahaha* dan kau ingat saat kita 'dihukum' berlari mengelilingi lapangan sekolah yang maha sadis luasnya ? Atau tentang tempat pelarian terindah kita dari pelajaran yang super luar biasa membosankan, ya kantin sekolah ! Aku rindu masa itu.

"Halo kawan.." kita telah 4 tahun menua dari saat itu. Kita tak lagi sama. Kita menjelma menjadi apa yang kita citakan. Bahkan diatara kita telah menemukan separuh jiwanya, dan menimang buah cintanya.

"Halo kawan.." pernah ada satu masa kita tak sejalan. Kau mengira aku menusuk dari belakang. Tapi kawan, ini tentang cinta, perasaan yang tak terduga datangnya, dan tak kuasa kita tolak. Maafkan aku kawan. Saat itu kami saling mencinta. Dan kami menutupinya darimu. Walau pada akhirnya cinta itu merapuh dan melapuk, hilang bagai abu tertiup bayu.

"Halo kawan.." 4 tahun berlalu. Maafkan aku yang tak pernah meluangkan waktu untuk sekedar melepas rindu denganmu. Maaf. Bukan berarti aku melupakanmu. Bukan ! Ada alasan yang lebih masuk akal dari itu.

"Halo kawan.." Terkadang aku iri padamu. Kau bebas. Kau mendapat apa yang kau mau.

"Halo kawan.." mungkin nanti satu diantara kita menjelma menjadi orang penting negeri ini. Seperti yang dulu pernah kita lihat bersama di Tv kelas. Aku berdoa untuk kesuksesan kita.

"Halo kawan.." mungkin nanti aku hanyalah seorang ibu guru di pelosok kampung. Jauh dari hiruk-pikuk kota. Jauh dari kata ternama. Dan mungkin tak bisa mencicipi kemewahan seperti yang ada padamu kelak. Jangan malu untuk menyapaku kawan, bila suatu saat nanti kita berpapasan di jalan. Kau di mobil mewahmu, dan aku diatas motor butut ku.

"Halo kawan.." kau telah mengukir sebentuk relief indah di dinding hatiku. Kelak akan kuceritakan kau pada anak-anak ku.

Kamis, 29 November 2012

Perubahan

Waktu berlalu,

Time goes by and everyone changes.

Semua berubah. Seperti seharusnya. Termasuk kau dan aku. Secara tak sadar kita telah berubah menjadi lebih baik atau menjadi apa yang kita ingini. Walau terkadang inginku tak sesuai dengan inginmu. Pun sebaliknya.

Kita satu langkah kedepan dari kita yang dulu. Aku merasakannya. Karenamu, aku bukan lagi ayu yang manja,cengeng dan suka ngambek. Aku belajar darimu. Oh tepatnya mungkin aku tumbuh dewasa denganmu.

Sudah kubilang, bahwa kau adalah mentari, yang sinarnya selalu dinanti semesta. Kau mentari yang menyibakkan kelamnya malam, lalu mencairkan dinginnya embun pagi. Dan kau tahu ? kau menghidupiku. Dan aku sangat beruntung untuk itu. Kau berhasil menembus ruang-ruang hampa pada sudut terdalam hati ini. Dan meneranginya dengan kasih.

Walau ada kalanya, kau tertutup awan hitam nan kejam. Hingga kau kepayahan menerangi semesta. Namun ku tahu, kau tak pernah lelah berpijar. Kau adalah kau yang hebat. Kau percaya aku ?

Kau dan aku hebat. Iya, kita hebat !

Saat kau ditenggelamkan sang awan yang kejam itu, dan kau kepayahan lari darinya, aku yang akan berkorban untukmu. Akan ku minta pada bayu untuk mengusir kawanan awan hitam itu ! Dan jika sang bayu pun tak sanggup, maka biarkan aku yang merintik. Aku merintik untukmu, hingga awan itu lenyap tak berjejak.

Dan segera setelahnya, kau lihat lengkungan warna-warni nan apik disana ! Ya, pelangi !
Kita melahirkan pelangi !

Yang ketiga, tapi yang pertama.



Kau memang yang ketiga, namun yang pertama
Yang pertama kali membuatku sadar, betapa ikatan tak selamanya harus kencang, bahwa terbang masih menjadi pilihan yang bebas.

Kau yang pertama dan satu-satunya.
Helaan nafasmu menjadi wangi segar pagiku. Mungkin nanti, beberapa waktu lagi jika harapan terwujud nyata aku akan merasakannya setiap hari.

Kau yang satu-satunya dan kuharap selamanya.
Kalau kita besar nanti, 20 tahun dari kini, aku mungkin lupa tanggal lahirmu. Tapi kau pasti tahu bahwa aku selalu menyayangimu.

Kau yang ku harap selamanya dan tak sebentar saja.
Kalau pekat malam nanti datang, bacakan dongeng tidur untukku satu kali lagi. Aku rindu.

Kau itu dunia. Kau hanya satu tapi tentu kau dapat berputar sesuka hatimu.

Kau itu cakrawala. Kau pintar dan beringas.

Kau itu mata angin. Kadang kau menunjukkanku utara untuk tertawa, Barat untuk menghadap kiblat, Timur untuk berjemur, dan Selatan untuk sekedar jalan-jalan.

Kau itu warna. Kadang kau biru saat sedang sendu, atau kadangkala kau merah saat sedang marah, bahkan bisa jadi kau hijau saat kau gembira.

When i look at you, i see future, even sometimes not on the same road.
When i look at you, i see me.

Selasa, 27 November 2012

Busur Pelangi



Aku adalah hujan

Dia mentari

Kami menjelma busur pelangi

******
sumber gambar : kaskus

Dialog pada suatu kemarau hati

Kau sayang padaku ?
Tentu. Haruskah aku mengatakannya tiap hari. Kita bukan lagi remaja yang baru saja mengenal cinta. 
Namun, terkadang untuk merasa bahagia dalam cinta kita perlu belajar dari anak remaja.
Baik. Jikalau begitu apa kau mau aku mengatakannya di depan semua orang agar kau senang ?
Lalu, kau berharap aku tak menginginkanmu mengatakannya lagi ?
Kau selalu melumat habis isi pikiranku. 
Kau ingat saat pertama kita bertemu ?
Di perempatan jalan Gerilya, aku melihatmu dan kubalikkan arah kendaraanku. Kau tak tau aku mengikutimu hingga di ujung jalan dekat rumahmu. Dan aku terus melakukannya hingga setelah kita bersama.
Kau ingat rumah dambaan kita untuk masa depan ?
Kau ingin rumah tua dengan arsitektur khas kolonial Belanda, dengan pot-pot bunga mawar dan anggrek berjejer di beranda, serta perpustakaan kecil tempat kau dan aku membiasakan Patria, Nadya, dan Narendra kita untuk gemar membaca. 
Kau mengingatnya se-detail itu ya
Bagaimana tidak. Dari dulu aku menginginkanmu. 
Sekarang ?
Aku tak tau. Kau buat aku jatuh terlalu dalam. Kau buat aku bingung bukan kepalang.
Kau meragu ?
Aku perlu waktu berdialog dengan hati terdalamku.
Haruskah aku menunggu ?
Jika kau membutuhkanku untuk menemani hidupmu. 
Kau tak mau buat rumah seperti yang kita lihat di Kebun Teh Kaligua dulu ?
Aku mau bersamamu mendesain rumah impian itu. Dan menempatinya bersama dengan Patria, Nadya, dan Narendra saat kita berlibur.
Kalau begitu, sisihkan pendapatanmu. Nanti kita kalkulasi bersama.
Aturlah semaumu. Kau berhak atas diriku
Aku hanya mau bersamamu.
Maka bersabarlah menghadapiku. 
Aku mau memilikimu seluruhnya.

Senin, 26 November 2012

Berjejal

Sejujurnya banyak sekali yang ingin aku tuliskan di kanvas putih susu ini. Rasanya seperti berjejal di kepala, semuanya berebut meminta dilukiskan pada kanvas ini. Okay-okay sabar cyin...! Biarkan aku merangkai kata demi kata yang tepat untuk melukiskan kalian, karena aku tau mulai ada seseorang yang 'mengikuti' lukisan kata pada kanvas putih susu ini.

Okay, kita mulai dari ujian yang akan segera tiba dalam hitungan beberapa hari lagi. Selasa, rabu, kamis, jumat, dan teng teng tenggggg tibalah saat yang 'tidak' dinanti. :( Dan siapkah kau hey otak untuk begadang bersamaku mempelajari semua materi yang akan diujikan nanti ? hmmmm *i know u will* :D 

Untungnya kemarin aku bertemu dengan mas Aziz di perpustakaan. Dan dia baik sekali memberi ku copy-copy materi yang aku butuhkan. *ahhh you're my 'hero'*. hmmmm apah ??? kau mau tau siapa itu mas Aziz ? hmmm baiklah ku beri tau. Mas Aziz, ia anak kelas C. Kurus, tinggi, mancung, putih, dan kocak banget. #cukup.

Lalu tentang hujan sore ini. Ahh masih sama seperti hujan kemarin.

Tentang seseorang itu. Tidak. Aku sedang tidak ingin membahasnya. Kau tau ada saat-saat dimana cukup pikiran saja yang mengingatnya tanpa harus aku tuliskan atau katakan tentang dia.

Lanjut,,,,,,

Tentang kamera. Oh momma ! aku sangat menginginkan kamera itu. Tapi kenapa mahal sekali harganya. :(
Ah nampaknya aku mesti mengubur keinginan akan kamera itu dalam bulan ini.

Kemudian, kota itu !. tunggu tanggal mainnya ! Ku akan datang ke kotamu. Ke kota pelangi. Kota pengharapan. Akhir tahun nanti !

Ahh..mestinya aku memprioritaskan tentang resolusi taun baru ini. Namun, bagi ku sama saja. Justru terkadang aku bingung untuk menuliskan hal-hal tersebut. Cukup ditulis dalam otak ku saja. :) Dan itu sejujurnya telah tergambar jelas disana.

Jadi, tunggulah aku menjemput impian di kota itu ! 

Gombal uiiiii

Boy : "you are A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K !" rabbitemoticon

Girl : "what's that ??"

Boy : "Adorable...Beautiful...Cute...Dramatic...Elegant...Fantastic...Great...Hot !"
Girl : "oooooowwhhh so sweeettt !. But, what does I, J, K mean??"rabbitemoticon
Boy : "I'm Just Kidding....!" rabbitemoticon
Girl : rabbitemoticon


Bercerita tentang pagi ini

Jam menunjukan tepat pukul 4 saat aku dengan kagetnya terbangun dari mimpi buruk. Hela nafas memburu beriringan dengan degup jantung yang serasa lebih cepat dari dentingan detik. Ah mimpi itu menghantui lagi...

Beberapa saat lamanya aku termangu di atas pembaringan ku sampai-sampai aku pun tak sadar bahwa ibu telah lama berdiri disana di dekat pintu kamar yang tak aku kunci. 
Astaghfirullah....

Di keheningan pagi itu ku tau Allah masih berada di muka bumi. Bergegas aku tak mau melewatkan waktu mulia yang tinggal menyisakan menit. Dan setelah mensucikan diri, kami pun berdialog. 
"Dear Allah, now im not going to ask more from You...but simply to say thanks for all that i have."
Pagi yang dingin telah berlalu. Berganti hangatnya sinar sang Surya. Ku sempatkan sejenak berjalan kaki menyusuri areal persawahan tak jauh dari rumah. Rasanya sudah lama sekali aku mengabaikan tempat nan hijau ini. Sesekali langkah ku terhenti. Mengenang potongan memori masa kecil yang rapi berjejer di otak. Ah disini dulu tempatku bermain. Bermandi lumpur. Memetik bunga kangkung. Mencari keong kecil untuk kami masak. Menerbangkan layangan. Memburu burung emprit yang gemar mematuk biji padi. Dan di suatu senja setelah rintik hujan, kami pernah menunggu kedatangan pelangi disini, lalu kami berlarian mencoba menggapai selendang pelangi. 

Ya ! saat kecil kami berlari tanpa beban. Mengejar maya !

Ah rasanya saat ini bukan waktunya aku untuk mengaitkannya dengan kehidupan kini. Berbeda. Semua ada masa-nya. Aku tak mau membandingkan untuk saat ini. Aku hanya ingin bercengkerama dengan masa kecil di tempat ini. 

Namun, rupanya aku kebablasan. Tanpa sadar semburat oranye itu pudar berganti biru. 

Maka aku berpamitan pada mereka, "Hey lain kali kita bermain lagi kawan !" 

Sabtu, 24 November 2012

Incredible Holiday : Baturaden

Hayooo ada yang sudah pernah ke Baturaden belum ??  :)
Jujur saja, saya yang berdomisili di Purwokerto jarang sekali jalan-jalan ke kawasan lokawisata Baturaden. 

Pemandangan disana sangat menarik. Udara yang masih alami dan segar cocok untuk tempat beristirahat melepas kepenatan hiruk pikuk Purwokerto. 

Belum lama ini kawan saya dari Pekalongan, berlibur disini. Dan setelah berkeliling kota, rasanya belum lengkap kalau belum mengunjungi Baturaden. 

ini dia pintu masuk lokawisata Baturaden....jepret duluuuuu :)

aku dan venty diapit oleh naga :)
eh nyemot ! turun lu ! :p
Untungnya, saat saya kesana bukan saat liburan. So, suasana tidak begitu ramai dan saya bisa lebih leluasa bermain dan jeprat-jepret disana. hehehe :)

yahhh aku ketutup batu... :(

asssekkkkkkk

aku dan russi :)

Kami sengaja berangkat pagi kesana. Sekitar jam 8 kami sudah naik. Rupanya, saat itu kami adalah pengunjung pertama. *horeeeeeee*

Puas main di lokawisata, kami memutuskan untuk trekking ke Pancuran 7 (baca: Pancuran pitu). Disebut demikian karena memang disana ada sumber mata air panas yang jumlahnya 7 pancuran. Bagi saya, itu adalah kali pertama saya kesana. Tempatnya bagusssssssss sekali. Penasaran ??? capcusssssss yukkkkk

cibiiiii cibiiii cibiiiiii ^^
i love this pict the most :)
ini adalah jalan menuju pancuran 7. saat itu jam 10 pagi dan masih berkabut. incredible !! :

ada lagi niii :)
setelah menempuh rute trekking sejauh 4 km yang cukup membuat kami kehilangan banyak ion *ehehehe* akhirnya sampailah kami di TKP ! :)

dan taraaaaaaaa ini dia pancuran 7 :)
Fasilitas disini lumayan bagus. Ada kolam pemandian air panas dan kita bisa lulur-an loh disini. Benar-benar membuat badan dan kaki yang pegel-pegel jadi rileks. 

kalau mau lulur-an disini tempatnya :)
airnya panassssss sekaliiii 

Nah, setelah puas di lulur, enaknya makan yang anget-anget disini. Tenang saja, makanan khas Purwokerto bisa kalian jumpai di kios-kios sekitar sini. Kalian juga bisa berbelanja oleh-oleh souvenir loh disini.


Hmmm.... pokoknya ini recommended banget buat teman-teman yang kebetulan sedang atau ingin berwisata ke Purwokerto. :)

Senyum... (Selamat datang kebahagiaan !)



Dan aku masih tertindih oleh sebuah beban yang sempat berhasil menenggelamkan aku seutuhnya. 
Aku masih dirantai oleh sebuah misteri yang harus aku sendiri pecahkan.
Bagai labirin...

Namun, pagi ini, sosok penuh kasih itu kembali membesarkan hati ini. Ada semacam energi magis yang mengaliri sekujur tubuh. Membelalakkan mata batin untuk menyadari bahwa kehidupan memang tak dirancang untuk selalu menang. 

Maka aku berseloroh pada sisi gelap ku "hei kau ! lihatlah betapa aku masih bisa tersenyum dikala kau menjajah diri ini !" 



(*tulisan ini dibuat untuk sosok penuh kasih yang aku panggil "ibu".... Malaikat penjaga yang menerangi jiwa dengan pancaran kasih tiada tara)

Kamis, 22 November 2012

For you...Only you...

i have 100 reasons for loving you :

  1. Faktanya bahwa ternyata sebelum kita tak sengaja bertemu, kau sudah terlebih dulu diberi tau nomor hape ku oleh senior mu (tanpa sepengetahuanku) yang juga temanku dan kau pun menghubungiku. Namun aku abaikan. Kau ingat aku pernah berkata "apa sihh. kamu ganggu gak penting banget!". Dan kau marah lalu mengataiku sombong dan menghapus nomorku....*ohh i feel so sorry dear*
  2. Bahkan aku tidak ingat bahwa aku pernah berkata seperti itu. Aku baru tau saat malam itu kita berbincang dengan temanmu dan kau dengan gemesnya menceritakan tentang hal itu. Lalu kau meraih tanganku erat dan mencium keningku. Dan aku menyadari kau sangat penting dalam hidupku.
  3. Aku suka caramu menjaga ku walau dari jauh. 
  4. Kau diam-diam membuntuti aku saat aku pulang kantor. Alasannya adalah karena kau ingin memastikan keselamatanku saat aku berkendara sendiri di jalan raya. 
  5. Dengan bahagianya kau mengenalkanku pada ibu mu walau hanya by phone.
  6. Aku belum pernah bertemu ibu mu yang jauh di Palembang sana. namun aku yakin beliau merestui hubungan kita.
  7. Aku suka tanganmu yang lebar dan 'agak' kasar itu saat menggenggam erat tanganku. 
  8. Aku suka wangi tubuhmu.
  9. Kau rapi dan gagah.
  10. You're so adorable.
  11. Kita sama-sama menyukai sepakbola. Dan yeaah, kita taruhan walau hanya dengan sepiring nasi goreng.
  12. Kau tak pernah marah padaku atau membentakku.
  13. Kalaupun saat kau marah padaku, kau akan diam dan menyembunyikannya.
  14. Aku suka senyummu. Sungguh...Serius !
  15. Aku suka suara dan logat inggris mu saat berusaha menyanyikan lagu-lagu barat yang ku suka.*menggemaskan*
  16. Kau manja dan hangat.
  17. Kau membuatku khawatir saat kau tak ada disisiku.
  18. Aku terkadang 'takut' saat kau tiba-tiba pergi dinas luar.
  19. Aku suka dress batik yang kau belikan saat kau dinas di Pekalongan. 
  20. Kau membuatku cemburu. 
  21. Karena tak ada kata MENYERAH dalam kamus hidupmu.
  22. Kau tak lelah menyemangatiku.
  23. Aku suka logat bahasa Palembang-mu
  24. Karena saat malam, kita berjam-jam bicara di telpon sampai kita terlelap.
  25. Kau selalu menelponku saat pagi. Dan saat jam kerja kita di sela-sela kesibukanmu.
  26. Aku selalu ingat saat kita bermain tenis meja. Dan kau gemes sekali karena aku tak pandai memainkannya. 
  27. Aku suka saat mengantarkan makanan untukmu, menyuapimu dan menemanimu beberapa jam saat kau piket. 
  28. Aku suka caramu menelponku hanya untuk mengatakan "i love u, bun"
  29. Aku suka pelukanmu saat aku berada pada titik di bawah normalku, dan kau tahu itu sangat menenangkan ku.
  30. Love the way you say "dear....bunnnn"
  31. Kau bawel sekali menyuruhku untuk olahraga. :* 
  32. Karena kau, tiap hari aku sempatkan untuk ikut kelas senam Aerobik.
  33. Kau cerdas.
  34. Aku menjadi diriku sendiri saat bersamamu.
  35. Kau mengkhawatirkan aku.
  36. Aku merasa nyaman berjam-jam duduk di beranda asrama-mu.
  37. Aku ingin tinggal di asrama tua itu bersamamu.
  38. Kau dewasa.
  39. You're funny in your own little way.
  40. You're good for my future kids. :*
  41. Karena kita punya "Patria, Nadya, dan Narendra"
  42. Kau suka alam bebas.
  43. Kau membawaku ke tempat-tempat indah.
  44. You're amazing.
  45. Aku selalu jatuh cinta berkali-kali saat aku melihatmu.
  46. Sampai sekarang, kadang aku nervous saat aku di dekatmu.
  47. Kau tak pernah membuatku bosan.
  48. Kau membuatku berarti.
  49. Kau meyakinkanku bahwa aku punya kemampuan dan kau mendukung tiap langkahku.
  50. Kau percaya padaku.
  51. You're a miracle.
  52. Aku suka caramu berbicara padaku tentang masa depan dan anak-anak.
  53. Kau mudah tersentuh dan iba.
  54. Kau melengkapi aku.
  55. Kau membuat 5 detik dalam hidupku begitu berarti.
  56. Kau paham hal-hal yang mana yang harus di prioritaskan.
  57. Aku mengagumi mu lebih dari yang kau tau.
  58. Kau tak pernah menuntut aku untuk berubah seperti orang lain.
  59. Kau pekerja keras.
  60. Saat aku sedih dan bahagia, kau orang pertama yang aku cari.
  61. Aku bangga padamu.
  62. Aku sungguh-sungguh ingin mendampingimu dan mendorong karir mu.
  63. Aku tak bisa berhenti memikirkanmu.
  64. Aku tak pernah bisa membencimu dan marah padamu.
  65. Banyak wanita diluar sana yang ingin bersamamu, tapi kau justru memilihku. 
  66. Aku sering memandangi foto mu dan ku cium. :*
  67. Aku suka potongan rambut cepak mu.
  68. Warna kulit mu lebih menarik daripada Edward Cullen.
  69. Kau sempurna untuk ku.
  70. Aku setia untukmu. Dan aku percaya kau pun begitu padaku.
  71. Kau sangat dekat dengan ibu mu
  72. Dan kau juga sangat disayangi oleh ibu ku.
  73. Aku tak pernah lelah memandangmu saat kita bersama.
  74. Tapi terkadang kau juga misterius. 
  75. Aku tak pernah bertemu orang seperti mu sebelumnya.
  76. Tak peduli betapa dinginnya sikapmu, aku tetap selalu ada dan mendoakanmu.
  77. Kau sangat suka berolahraga.
  78. Maaf dear, kadang aku bersikap kanak-kanak.
  79. Kau suka lagu-lagu Celine Dion.
  80. Kau menginspirasiku untuk belajar & bekerja keras
  81. Kau tau banyak tentang diriku.
  82. Kau menyayangi keponakanmu dan keponakanku.
  83. Kau ikut menemani di rumah sakit saat malam itu kakak ku kecelakaan.
  84. Kau mandiri.
  85. Potret kita selalu jadi wallpaper ponsel dan laptop ku.
  86. Ingat saat kau menyanyikan lagu "i love you" by Avril Lavigne. it's so sweet, dear...
  87. Aku suka keseriusanmu.
  88. Kau yang aku mau.
  89. Kau adalah duniaku.
  90. Maafkan aku dear, kadang aku menanyakan banyak hal padamu.
  91. Aku tak pernah kesepian walau saat kita berjauhan.
  92. Kau adalah mentor ku.
  93. Kau selalu bersemangat.
  94. Aku suka mata sayu mu.
  95. Kau bilang aku cantik.
  96. Kau membuat masa depanku terlihat sangat manis.
  97. Aku suka membelai pipimu.
  98. Aku suka saat kau berbisik di telingaku.
  99. Aku tetap mencintaimu, apapun yang terjadi.
  100. Caramu meminta maaf padaku setelah kita bertengkar. Dan yeahh, finally kau memelukku. 

Rabu, 21 November 2012

Kamu dan Es

Ah rasanya aku tak ingin tidur malam ini.
Aku ingin terjaga menikmati riuhnya air hujan dan melahap sepotong ingatan tentang kamu.

Aku dan kamu saat masih terbalut hangatnya kita. Kemana perginya sekarang ? Sibukkah ? Lupakah ? Bosankah ?
Lalu sekarang aku dan kamu ini siapa sebenarnya ?

Seperti es yang tak kunjung mencair. Ia tetap berada pada titik nol derajat bahkan saat kuselimuti ia dengan hangat. Dan ku balut ia dengan sisa-sisa sayap patah ini.

Meski satu dari sekian banyak sel hati ini yang menghujatmu dengan nista dan berupaya mempengaruhi otakku untuk membencimu saja, namun aku tak hiraukan. Apakah aku salah ? Apakah aku bodoh ? Entahlah...Tak ada logika untuk ini.

Ingatlah sayang, ini belum berakhir.

Soal

Langkahku telah sampai di nomor 37.

Lelah.....
Rasanya mata ini tak lagi sanggup melahap apa yang di tuliskan pada lima lembar kertas ini. 

Aku lelah...

Kemana perginya konsentrasiku...?
Hey, kau saja yang pergi !!! Jangan bawa serta konsentrasiku ! jangan menyitanya dariku !

i got sunshine



i've got sunshine on the cloudy day...

Aroma harum kopi yang baru saja aku seduh seakan memberi sentuhan magis pada dinding-dinding jiwa yang beku dikala hari yang mendung dan dingin ini. 

Sambil menekan tuts-tuts keyboard laptop ku hadapkan diri ke arah luar jendela. Sejauh terawangan mata, langit berselimutkan awan gelap. Menggelayut dan tak mau kunjung mengalah pada sinar mentari.


Ahh betapa aku suka hari-hari seperti ini. Aku suka cloudy day. 
Cool outside....warm inside.

Mendung seakan mengerti jiwa yang pesakitan ini. 

Ku bilang aku telah bangkit dan melangkah lagi.
Ku bilang aku baik-baik saja.
Ku bilang aku tak ingin memikirkan hal itu.
Ku bilang itu nista jika aku tetap berada pada titik dibawah normal ku.
Tapi taukah kau bahwa dibalik itu semua, mungkin aku hanya berkata 'omong kosong' !

Entahlah....
Sulit dipahami...

Aku tetap begini, but somehow i still know who i am and what i gotta do.

Ku pejamkan mata, dan menyeruput secangkir kopi ini. Hangat mengalir di sekujur tubuh. Magis...
Dan sejenak perasaan tersakiti itu luruh.

Yeah, kopi ini adalah 'sunshine' pada 'cloudy day' ku....
*******

gambar diambil dari kopi tubruk

Bersama mentari yang baru

Sudah aku ceritakan dan teriakkan semua perih pada daun, rerumputan dan embun pagi. Pun sudah ku lepas beban luka yang menggelayut di pundakku.

Enyahlah kau perih...Pergilah menjauh dan jangan kembali. Tolong jangan kembali.

Enyahlah kau bersama hempasan angin pagi. Jangan pernah membayangiku lagi.

Aku sudah tinggalkan semua luka itu. Dan kini aku siap berlari bersama mentari baru.

Selasa, 20 November 2012

Nenek tua pencari botol bekas

Pagi ini saya mendapat 'tamparan' yang kembali menyadarkan saya tentang makna hidup.

Di pinggir jalan Gerilya, saat saya melintas pelan saya lihat seorang nenek yang renta sedang mencari rongsok botol bekas. Saya hentikan laju kendaraan saya. Diam-diam saya amati nenek itu. Badan yang renta membungkuk itu harus tetap berjuang demi sesuap nasi. Sungguh miris.

*Bukan bermaksud untuk riya'*. Saya putuskan untuk mendekati nenek itu dan memberinya sedikit uang. Sebelum menerima uang yang saya berikan, nenek itu berkata 'sebenarnya saya bukan peminta-minta mbak. saya hanya mencari botol bekas saja'  Deg !! ada rasa bersalah pada diri saya karena saya merasa mungkin saya telah secara tidak langsung merendahkan harga diri nenek itu. Dalam hati saya berpikir nenek itu tidak akan menerima pemberian saya. Pandangan saya terus menerawang mata nenek yang berkaca-kaca, saya makin merasa iba. Akhirnya nenek itu menerima pemberian saya dan dengan terbata-bata mengucapkan terimakasih. Saya lega dan terharu. Dan setelah itu nenek kembali melanjutkan langkah.

Lesson learned that perjuangan untuk mempertahankan hidup memang selalu penuh dengan ujian dan cobaan. Namun orang pinggiran ini tetap semangat dan pantang menyerah walau badai derita selalu mengiringi langkahnya. Orang-orang pinggiran ini mungkin miskin secara materi, yang hanya hidup untuk sering menahan lapar, tinggal di gubug reot yang jika terkena angin dan hujan akan roboh. Namun, miskinnya  mereka dalam materi justru membuat mereka kaya akan jiwa, pandai bersyukur, pandai mendekatkan dirinya dengan Gusti Allah ingkang Maha Agung.

Terlintas di pikiran saya bagaimana jika hari hujan, sedangkan nenek itu masih berada di jalanan untuk mencari rongsok. Dan bagaimana dengan terik matahari yang selalu menerpa kulit nenek yang keriput itu. Dengan fisik yang sudah sangat rapuh dan renta, nenek masih bisa bertahan. Saya teringat diri saya yang sering bahkan selalu mengeluh dengan kondisi alam, padahal saya selalu berada di dalam ruangan.

Mereka selalu bergelut dengan Zona tidak nyaman, dimana musim alam adalah sahabat mereka dalam memutar roda-roda kehidupan mereka. Demikian pula dengan kesehatan, jika mereka sakit maka tidak ada daya untuk bekerja. Jangankan untuk berobat, untuk mengganjal rasa lapar pun sulit. Luar biasa kesabaran yang dimiliki mereka.

Hiburan bagi mereka adalah hanya saat-saat dimana mereka bisa tertawa berkumpul dengan keluarga mereka walau mereka berada dalam kehidupan yang pedih serba kekurangan. Dari situlah kita bisa belajar bahwa bahagia itu sederhana.

Melongok kehidupan orang pinggiran, betapa perjalanan kehidupan yang harus mereka tempuh penuh dengan kerikir tajam yang mampu mengoyak kaki mereka namun dengan rasa syukur yang begitu besar terhadap Sang Pencipta mereka tetap tegar dan ikhlas. Itulah makna kehidupan.

Senin, 19 November 2012

A song brings a thousands feeling.

This is our song. 

Rasanya sudah lama tidak menyimaknya. 

ahh..lagu itu... pikiran saya sudah tidak karuan lagi saat lafal "i love you" menerobos ke seluruh sel-sel otak ini. Setiap jengkal bait mengingatkan saya tentang "A". 

Dan tanpa sadar, air mata ini pun luruh. Saat bait "even though we didn't make it through, i am always here for you" 

**********

Avril Lavigne_i Love you

La la, la la la la
La la, la la la

I like your smile
Aku suka senyummu
I like your vibe
Aku suka karismamu
I like your style
Aku suka gayamu
But that's not why I love you
Namun bukan karena itu aku mencintaimu

And I, I like the way
Dan aku suka caramu
You're such a star
Engkau seperti seorang bintang
But that's not why I love you
Namun bukan karena itu aku mencintaimu

Hey, do you feel
Hei, apakah kau merasakan?
Do you feel me?
Apakah kau merasakan aku?
Do you feel what I feel too?
Apakah kau merasa apa yang kurasa?
Do you need, do you need me?
Apakah kau membutuhkan ku?
Do you need me?
Apakah kau membutuhkan aku?

You're so beautiful
Kau begitu indah
But that's not why I love you
Namun bukan karena itu aku mencintaimu
I'm not sure you know
Aku tak yakin kau tahu
That the reason I love you is you
Bahwa alasanku mencintaimu adalah dirimu
Being you, just you
Dirimu, hanya dirimu
Yeah the reason I love you
Yeah, alasanku mencintaimu
Is all that we've been through
Adalah segala yang telah kita lalui
And that's why I love you
Dan karena itulah aku mencintaimu

La la, la la la la
La la, la la la

I like the way you misbehave
Aku suka kelakuan burukmu
When we get wasted
Saat kita hilang kendali
But that's not why I love you
Namun bukan karena itu aku mencintaimu
And how you keep your cool when I'm complicated
Dan caramu tetap tenang saat aku sulit dipahami
But that's not why I love you
Namun bukan karena itu aku mencintaimu

Oh-h-h, oh-h-h-h
Even though we didn't make it through
Meskipun hubungan kita gagal di tengah jalan
I am always here for you
Aku selalu ada untukmu