Kamis, 20 Desember 2012

History and Heritage : Museum BRI

Selasa kemarin, saya dan adek jalan-jalan ke Museum BRI. Bagi kami, ini adalah kunjungan pertama kalinya ke museum yang terletak di Jl. Jend. Sudirman 55, Purwokerto.

with adek-adek

Keinginan untuk melihat-lihat koleksi dalam museum itu sebenarnya sudah lama terbersit. Terlebih karena bangunan museum yang khas bergaya Kolonial Belanda itu terlihat sangat anggun. Saya sering memandanginya dari depan kantor sang patjar (red : saat itu sang 'patjar' masih dinas di Denhubrem), dan dari kejauhan saja sudah terlihat keren, apalagi jika memasuki ke dalam bangunan yang masih terlihat kokoh itu. Awesome !

Setiba di museum, saya langsung menuju lantai dasar menemui mbak Wiwit di perpustakaan. Saya sempat melihat-lihat koleksi buku dan dokumen museum. Ada beberapa yang saya lihat adalah buku terbitan masa pemerintahan Kolonial Belanda, seperti Volkscredietwetzen, Compedium van Dienstvoorschriften der Algemeene Volkscredietbank, Blaadje voor het Volkscredietwezen, dan Fragmenten van Indisch Privaatrecht. Sebagian besar terbitan tahun 1920 hingga 1940-an. Selain itu juga ada salinan akta-akta pendirian Bank, seperti Akta pertama yaitu Staatsblad van Nederlandsche Indie No. 205 tertanggal 11 Agustus 1897 yang disahkan di Bogor pada masa kekuasaan Gubernur Jenderal Van Der Wijk. 



Setelah puas menilik perpustakaan, mbak Wiwit mengajak saya untuk melihat-lihat koleksi museum. Dengan hangat, beliau memandu saya berkeliling dan menceritakan sejarah BRI dan menunjukkan koleksi-koleksi museum. Kami memulai dari lantai dasar museum. Di ruang ini diceritakan mengenai perjalanan perkembangan BRI dari masa berdirinya sampai sekarang. Disini saya temukan berbagai koleksi mesin hitung sederhana, seperti swimpoa, kalkulator, National Cash Register. Juga saya jumpai alat tulis dan brankast kuno, koin dari jaman masa Majapahit, koin kepeng, koin VOC, dan koin RI sampai masa 1971. 

Gobog majapahit (abad 15 - 16 M)
kepeng cina
NCR (National Cash Register)

Kemudian, kami pun lanjut ke lantai atas museum. Saya temui diorama-diorama yang mengisahkan tentang sejarah sistem keuangan di Indonesia, dimulai dari cikal bakal mata uang yang pernah beredar hingga lahirnya sistem perbankan pertama kali. Disini juga terdapat Arca Kuwera dan celengan tertua yang berasal dari jaman Majapahit. 


Arca Kuwera
Celengan dari masa Majapahit
Tour museum yang terakhir yakni kami ke luar ruangan menilik Purwokertosche Hulp en Spaar Bank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren (kantor bank yang melayani pribumi Indonesia pertama kali). Didalamnya terdapat patung dan replika yang mengisahkan pelayanan kantor bank ini. 



Photo




Terimakasih mbak Wiwit & mas Miko, telah memandu kami jalan-jalan disini. Incredible ! Hmmm nampaknya, lain kali dengan senang hati saya kembali lagi kesini. :)




*pics from : koleksi pribadi ku & brimuseum.blogspot.com

4 komentar:

  1. Pengen juga jalan-jalan ke situ rasanya

    BalasHapus
  2. Nice trip.. saya baru tau nih beberapa kali ke purwokerto nggak pernah tau..

    oke pin to my next agenda :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. dulu ke purwokerto nya jalan-jalan kemana aja mas ? :)
      museum BRI ada di jantung kota purwokerto lho...deket alun-alun..ayoo main sini lg.. :D

      btw, thanks kunjungannya y mas hamid...

      Hapus
    2. Saya dulu ngerjain program absen di Pabuaran. Terus terakhir sih saya ngreview bioskop rajawali mba setahun lalu..

      ini dia review nya .. :D

      http://hamidanwar.blogspot.com/2012/04/rajawali-theatre-21-purwokerto.html

      oke kapan2 ke purwokerto lagi deh ;)

      Hapus

Silakan tinggalkan jejak komentar ya kawan. Tapi kalo mau komen ada aturannya :
1. Kata-kata yang sopan
2. Tidak menyinggung SARA (apalagi orang tua :p )